Sabtu, 24 September 2011

KATA


1.      Kata Ulang
Arti kata ulang, antara lain sebagai berikut.
a.       Menyatakan banyak.
Contoh: Ayahnya berdagang alat-alat elektronik.
b.      Menyatakan tiruan atau menyerupai.
Contoh: Pak Hasan memasang orang-orangan di sawah.
c.       Menyatakan bermacam-macam.
Contoh: Ibu berbelanja sayur-mayur di pasar swalayan.
d.      Menyatakan tindakan yang dilakukan berulang-ulang.
Contoh: Siapa yang berteriak-teriak di luar rumah?
e.       Menyatakan agak.
Contoh: Sepatu anak itu kecokelat-cokelatan.

2.      Kata Hubung
Kata hubung adalah kata yang berfungsi menyambung induk kalimat dengan anak kalimat.
Kata hubung dapat digolongkan berdasarkan fungsinya, antara lain:
a.       Menyatakn waktu;
Contoh: Ayah pergi setelah aku datang.
b.      Menyatakan syarat;
Contoh: Apabila besok tidak hujan, aku akan membersihkan halaman.
c.       Menyatakan sebab akibat;
Contoh: Puji sakit karena  hujan-hujanan kemarin.
d.      Menyatakan perlawanan.
Contoh: Andi tetap tidak putus asa meskipun sudah kalah.

3.      Kata Ganti
Kata ganti terdiri dari:
a.       Kata ganti orang;
·         Kata ganti orang pertama tunggal.
Contoh: Saya akan menjenguk nenek di desa.
·         Kata ganti orang pertama jamak.
Contoh: Kami sudah tiga hari berda ditempat ini.
·         Kata ganti orang kedua tunggal
Contoh: Kamu harus rajin belajar supaya cita-citamu tercapai!
·         Kata ganti orang kedua jamak
Contoh: Kalian sebaiknya datang lebih awal supaya tidak terlambat.
·         Kata ganti orang ketiga tunggal
Contoh: Ia menjadi wakil direktur di sebuah perusahaan farmasi.
·         Kata ganti orang ketiga jamak
Contoh: Mereka tidak henti-hentinya membuat onar di tempat itu.
b.      Kata ganti milik;
Contoh: Rumahnya di Jalan Pancasila nomor 24.

4.      Kata Depan (preposisi)
Kata depan terdiri dari :
a.       Kata depan menujukan tujuan;
Contoh: Jam berapa kamu berangkat ke sekolah?
b.      Kata depan yang menunjukkan keterangan alat;
Contoh: Ibu memotong manga itu dengan pisau.
c.       Kata depan yang menujukkan tempat asal;
Contoh: Ayah baru datang dari Ambon.
d.      Kata depan yang menujukkan tempat berada;
Contoh: Deni mengambil gelas di dapur
e.       Kata depan yang menyatakan tidak dengan;
Contoh: Yusuf mengerjakan pekerjaan itu tanpa kendala.
f.        Kata depan yang menujukkan keterangan cara.
Contoh: Ia menunggu kakaknya dengan sabar di depan gerbang sekolah.

5.      Arti Kata
Arti kata dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
a.       makna/ arti denotasi dan makna/arti konotasi.
1)      Makna denotasi (arti yang sebenarnya).
Contoh: Tangan kanannya terluka parah akibat terjatuh dari sepeda motor.
Tangan kanan artinya ‘tangan sebelah kanan’.
2)      Makna komotasi (arti yang bukan sebenarnya/arti kias).
Contoh: Sudah lama ia menjadi tangan kanan Ibu Darmaji.
Tangan kanan artinya ‘orang yang dipercaya/orang kepercayaan’.
b.      arti umum dan arti khusus.
1)      Arti umum.
Contoh: andi melihat latihan pramuka di sekolah.
2)      Arti khusus.
Contoh:
-          Andi mengintip kegiatan pramuka dari balik jendela.
-          Andi melirik ke arah seorang yang ia curigai sebagai pencopet.
Kata melihat merupakan kata umum karena memiliki beberapa kata khusus, seperti mengintip dan melirik.


Kamis, 22 September 2011

TANDA BACA


1.   Tanda titik (.)
Tanda titik digunakan untuk hal-hal berikut.
a.    Mengakhiri kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Kami tinggal bersama kakek.
b.    Memisahkan angka jam dan menit.
Contoh: 13.45
c.    Tanda titik dipakai di belakang singkatan nama orang.
Contoh: Siti N.
d.    Tanda titik dipakai di belakang singkatan nama gelar, jabatan, dan sapaan.
Contoh: Dr. Hendra
e.    Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Penduduk Desa Suko 1.230 jiwa.
          Catatan:
·         Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh: Adikku lahir tahun 1998.
·         Tanda titik tidak digunakan di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat.
Contoh:
ü  Jalan Raya Bogor (tanpa titik)
ü  Yth. Bapak Widyo Leksono (tanpa titik)
2.   Tanda koma (,)
Tanda koma digunakan untuk hal-hal berikut.
a.    Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, terutama kalimat majemuk.
Contoh: Sebelum berangkat, Andi berpamitan kepada ayah dan ibunnya.
b.    Memisahkan kata yang disebut berturut-turut.
Contoh: Anita membeli buku, Pensil, penggaris, dan penghapus.
c.    Memisahkan kutipan langsung dari bagian lain dalam kalimat langsung.
Contoh: Pak Guru bertanya, “Siapa nama ayahmu?”
d.    Memberikan tanda antara tempat dan tanggal yang ditulis .
Contoh: Yogyakarta, 19 April 2008.
e.    Memisahkan nama orang dan gelar akademis yang mengikuti.
Contoh: Itaristanti, S,S.
f.     Penghentian dibelakang kata seru.
Contoh: Hore, aku naik kelas!
g.    Memisahkan kalimat setara yang satu dengan yang lain.
Contoh: Andi bukan anak yang pandai, tetapi rajin.
h.    Di antar nama dan alamat.
Contoh: Saudari Mala, Depok, Jawa Barat.
i.     Di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: Akan tetapi, anak itu sulit sekali menerima pelajaran disekolah.

3.   Tanda titik dua (:)
Tanda titik dua digunakan untuk hal-hal berikut.
a.    Sesudah kata atau ungkapanyang memerlukan pemerian.
Contoh: Ketua  : Yanuar
               Sekretaris  : Dewi
b.    Akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh : Budi    : Ayo main bola,Rudi!
                Rudi : Baik, ayo ke lapangan!

4.   Tanda Tanya (?)
Tanda Tanya digunakan untuk mrngakhiri kalimat Tanya.
Contoh: Siapa namamu?

5.   Tanda seru (!)
Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat perintah atau seruan.
Contoh: Ambilkan gelas itu!

6.   Tanda kurung (())
Tanda kurung digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh: Anggota Palang Merah Remaja (PMR) membantu korban bencana alam.

7.   Tanda petik (“…”)
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung.
Contoh: Adit berkata, “Saya akan meninggalkan desa ini.”

8.   Tanda garis miring digunakan antara lain sebagai berikut.
a.    Penomoran surat dinas.
Contoh: No. 13/1345/x/2009
b.    Pengganti kata nomor dalam penulisan alamat.
Contoh: Jalan Tanjung II/29
c.    Pengganti kata atau dan tiap.
Contoh: Harga minyak tanah sekarang Rp4.500,00/liter.