Rabu, 06 April 2011

ANGGARAN BERBASIS KINERJA


NAMA                  : HANA NURWAKHIDAH
NIM                       : 09622010082
PRODI                   : AKUNTANSI
MATA KULIAH   : PENGANGGARAN BISNIS

Anggaran Berbasis Kinerja/Activity Based Budgeting (ABB)
A.    Penegertian Anggaran Berbasis Kinerja/Activity Based Budgeting (ABB)
Budgeting merupakan salah satu Sistem Pengendalian Manajemen, atau sistem Perencanaan Kegiatan suatu organisasi untuk mewujudkan visi organisasi.
Penyusunan Budgeting dapat berdasarkan Funsional atau berdasarkan Activitas.
Dengan adanya Lingkungan bisnis yang telah berubah memerlukan paradigma baru untuk menghadapinya. Paradigma baru yang berkembang dalam manajemen untuk menghadapi Lingkungan bisnis global adalah: Customer Value strategy, Continuous improvement, organizational system.
Perubahan kendali bisnis ke tangan Customers dan semakin tajam dan bervariasinya persaingan di pasar menyebabkan banyak produsen mengubah secara radikal prinsip-prinsip manajemen yang diterapkan dalam menjalankan organisasi perusahaan. Struktur organisasi diubah menjadi fleksibel dengan membangun tim lintas fungsional, untuk memungkinkan fokus usaha seluruh personel tercurah ke kepuasan customer dan untuk menjadikan organisasi responsive terhadap setiap perubahan yang terjadi atau yang potensial akan terjadi di lingkungan bisnis.
Dengan perubahan pengorganisasian sumber daya manusia tersebut, pengelolaan berbasis fungsi yang telah biasa digunakan oleh manajemen di masa lalu diubah menjadi pengelolaan berbasis aktivitas (activity based management). Manajemen berbasis aktivitas menuntut eksekutif untuk mengubah cara yang digunakan untuk menyusun anggaran, dari Fuctional-based budgeting ke Activity – based Budgeting.
Activity – based Budgeting yaitu proses penyusunan anggaran yang berfokus ke improvement terhadap system yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan value bagi customers.
Oleh karena improvement terhadap system hanya dapat diwujudkan melalui perencanaan program pengelolaan berbasis aktivitas yang membentuk system, maka perencanaan program pengelolaan berbasis aktivitas dilaksanakan melalui penyusunan anggaran berbasis aktivitas
B.  Teori Anggaran Berbasis Kinerja
a)    Dasar Hukum
o   UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
o   UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbend aharaan Negara
o   U U No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara
o   PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP
o   PP No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan RKA-KL
b)   Penganggaran Berbasis Kinerja
·       Penyusunan anggaran berbasis kinerja dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
·       Dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan.
·       Tingkat keluaran kegiatan yang direncanakan dan biaya satuan keluaran menjadi dasar bagi alokasi anggaran dan prakiraan maju pada program yang bersangkutan .
c)     Tujuan Penganggaran
1)   Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik.
2)   Meningkatkan Keterkaitan Antara Kebijakan, Perencanaan, Penganggaran Dan Pelaksanaan.
3)   Mengoptimalkan Penggunaan Sumberdaya Dengan Program Prioritas Dan Kegiatan Pendukung.
4)   Mengembangkan Pengelolaan Dan Pengukuran Kinerja.

C.  Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja

Penganggaran keuangan negara saat ini dilakukan dengan Berbasis Kinerja. Artinya, penyusunan anggaran didasarkan atas perencanaan kinerja yang meliputi adanya Program dan Sasaran, Indikator Kinerja Utama (IKU) yang akan dilaksanakan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang ingin dicapai oleh suatu Satuan Kerja (Satker) serta adanya Komponen Input dan Sub Komponen.
Dikatakan, Penyusunan Anggaran selayaknya memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran (output) dan hasil (outcome) yang diharapkan, Indikator Kkinerja, Standard Biaya, dan Evaluasi Kinerja setelah pelaksanaan serta Tingkat keluaran kegiatan yang direncanakan dan Biaya Satuan Keluar.
Adanya Rapat Konsinyasi ini, diharapkan para pihak yang terlibat dalam perencanaan, memahami, menguasai dan dapat mengalokasikan anggaran yang dimiliki seoptimal mungkin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 perkembangan yang saat ini mengemuka perlu diantisipasi. Antara lain, adanya pembagian kegiatan dalam kegiatan Dasar, kegiatan Prioritas Nasional dan kegiatan Prioritas Penunjang, Standard Biaya Umum, serta program penghematan, baik penghematan anggaran maupun penghematan energi.
Sumber (Referensi) :
a)      Title : Teori Anggaran Berbasis Kinerja
Address :
b)      Title : Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja<<Kementerian Komunikasi dan Informasi RI
Address :
c)      Title : MENGAPA HARUS ACTIVITY BASED BUDGETING (ABB) ???? << Blognya Bun Tutik Arniati
Address :